PKM Paguyaman Gelar Pelatihan Tim Pelaksana PMT

Bagikan Berita

NARASI21.ID – Pelatihan Tim Pelaksana PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dalam persiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK, dan balita gizi kurang ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal sesuai standar yang telah ditetapkan.

Pencegahan terjadinya masalah gizi pada ibu hamil dan anak, merupakan hal penting yang harus dilaksanakan.

Mulai dari menjaga kesehatan dan status gizinya saat sebelum dan selama kehamilan. Dilanjutkan pada masa menyusui, semua bayi mendapat ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, semua balita (bayi bawah dua tahun) mendapat makanan pendamping ASI tinggi protein hewani serta memastikan setiap anak balita mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi yang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Penanggung jawab program gizi, Taufik Nur, AMG, menjelaskan masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin hingga menjadi bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut.

“Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan, serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran,” jelas Taufik saat diwawancarai media usai kegiatan, Kamis, (16/05)

“Kegiatan ini juga ada praktek atau demonstrasi langsung oleh kader Kesehatan desa Molombulahe tentang persiapan dan tata cara pengolahan PMT berbasis pangan lokal yang bisa didapatkan disekitar kita,” kata Taufik menambahkan

Lebih lanjut KTU Puskesmas Paguyaman, Nur Bilaleya S.Gz, menuturkan dengan adanya Pelatihan ini dapat membantu TIM pelaksana PMT setiap desa yang terdiri dari TP. PKK, KPM, dan Kader Kesehatan, untuk dapat lebih memahami persiapan apa saja yang harus di sediakan sebelum dan saat menyiapkan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.

” Ini juga untuk melatih kader kesehatan agar berdaya dalam memilah dan mengolah pangan lokal dalam meningkatkan status gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang, dengan sasaran yang ada,” pungkasnya

REDAKSI – M. NANTO

Exit mobile version