NARASI21.ID – Penyelidikan Epidemiologi DBD di wilayah Puskesmas Paguyaman dilaksanakan karena adanya laporan suspek penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Senin, (27/05)
Pelaksanaan PE DBD ini dilaksanakan bersama dengan Kepala Dusun, petugas DBD, Petugas Surveilans dan Petugas Promkes.
Kepada awak media, Olis Imran, SKM, menjelaskan tujuan dilaksanakan PE DBD ini yakni untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut.
“Disini kami menjelaskan tindakan penanggulangan seperti apa yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita,” jelas Olis
Lebih lanjut, penanggung jawab program Surveilans, Hian Walenta, SKM, menuturkan pelaksanaan PE DBD ini dilaksanakan pada rumah dengan radius 100 meter dari lokasi tempat tinggal penderita dengan pemantauan lingkungan, edukasi serta sosialisasi masyarakat sekitar, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemberian abate.
Sementara itu, Rolins A. Ismail, SKM, selaku penanggung jawab Program Promosi Kesehatan, menghimbau masyarakat untuk giat melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Rolins menjelaskan cara mencegah DBD yang dapat kita lakukan secara bersama di lingkungan sekitar kita dengan PSN. Langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus, yaitu:
• Menguras tempat penampungan air
• Menutup tempat-tempat penampungan air
• Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain :
• Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
• Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
• Menggunakan obat anti nyamuk
• Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
• Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
• Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
REDAKSI – M. NANTO
