RDP Pengunduran Pengelola Dapodik Berlangsung Ricuh

Bagikan Berita

NARASI21.ID (BOALEMO) – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boalemo berlangsung ricuh. Selasa, (14/03)

RDP yang menghadirkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boalemo ini membahas beberapa point diantaranya:

  • Pengunduran diri pengelola Dapodik.
  • Promosi jual ginjal oleh seorang Guru Honorer.
  • Dugaan Pungli seleksi P3K oleh oknum ASN Dikpora

Dari pantauan awak media, Kericuhan terjadi saat pembahasan tenaga honorer, Zainudin Musa, yang mengundurkan diri sebagai pengelola Dapodik Dikpora Boalemo, yang menyebabkan penginputan data terbengkalai.

Padahal dijelaskan Hardi, Zainudin Musa merupakan pengelola Dapodik terbaik se-Indonesia Timur dan juga sebagai pemateri Nasional.

“Apa yang menyebabkan yang bersangkutan mengundurkan diri,” kata Hardi

Zainudin menjelaskan, dirinya tersinggung dengan salah satu oknum ASN yang mengatakan ‘kamu ini hanya honorer disini’. Selain itu ia juga merasa tertekan dengan ulah oknum tersebut.

Menanggapi hal itu, Hardi pun meminta sekretaris Dikpora, Risman Bantahar, untuk segera menyelesaikan masalah ini.

“Saya juga heran, kadang-kadang ada juga beberapa oknum ASN yang sering jadi penjilat untuk mendapat perhatian dari pimpinan, meskipun mengorbankan tenaga honorer,” ucap Hardi

Tidak terima dengan kalimat yang dilontarkan Wakil Ketua Komisi III, Kepala Dinas Nakertrans , Faisal Hurudji, langsung naik pitam memprotes kalimat ‘ASN jadi penjilat’ sambil mengarahkan jari telunjuk kearah Hardi.

Wahyudin Moridu selaku Ketua Komisi III, sempat menegur Faisal. Undangan RDP hanya mendengarkan penjelasan pihak Dikpora, sedangkan kapasitas Faisal sebagai Kadis Nakertrans.

“Disini punya aturan. Jangan memberikan tanggapan jika belum diberi kesempatan. Silahkan keluar jika tidak taat aturan,” pinta Wahyudin

Melihat Kadis Nakertrans yang tidak peduli dengan teguran Ketua Komisi, Hardi dengan tegas meminta Faisal untuk keluar.

Cek-cok pun terjadi antara keduanya hingga hampir terjadi adegan adu jotos antara Hardi dan Faisal.

Beruntung keduanya langsung dilerai peserta rapat. RDP sempat diskors selama dua jam dengan menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Irwan Dai

Namun hingga batas waktu yang ditentukan, Irwan tak kunjung datang, karena dalam keadaan kurang fit.

REDAKSI – M. NANTO